Minggu, 22 Mei 2011

Klasifikasi Invertebrata

KLASIFIKASI INVERTEBRATA

Invertebrata atau sering disebut juga avertebrata diartikan sebagai binatang-binatang yang tidak bertulang belakang. Binatang-binatang yang masuk dalam kelompok ini mempunyai variasi yang sangat luas tanpa memperhatikan ukuran, bentuk, ciri-ciri morfologi dan hubungan phylogenetisnya. Sehingga contoh-contoh hewan seperti cacing, belalang, sponge, koral, kepiting, bintang laut, satu sama lain tidak mempunyai kesamaan struktur yang spesifik, tetapi meskipun demikian semuanya termasuk invertebrata.
Invertebrata mencakup sekitar 95 % dari seluruh hewan yang masih hidup. Dengan jumlah yang sangat banyak tentunya keragamannya juga sangat tinggi. Ukurannya mulai dari yang kecil (mikroskopis) contohnya beberapa jenis vermes sampai yang berukuran besar (makroskopis) contohnya pada Phyllum Mollusca dari classis Cephalopoda misalnya yang mempunyai ukuran sangat besar yaitu cumi-cumi raksasa (Architeuthis) terdapat di Atlantik utara dengan panjang total 16,5 meter. Keragaman invertebrata juga dapat kita temukan pada bentuk tubuh, simetri tubuh dan tingkatan organisasi tubuh.


Latar Belakang dan Sejarah Invertebrata
Invertebrata dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, sepanjang sejarahnya telah banyak ahli taksonomi yang mengemukakan alternatif pengelompokan Invertebrata ini diantaranya adalah :
Lenneaus (1758)
Membagi Invertebrata dalam 2 classis
1. Insecta (semua serangga)
2. Vermes (Cacing-cacingan / semua jenis cacing), classis ini dibagi lagi dalam beberapa ordo : a. Intestina b.Testaceae c. Zoophyta d. Mollusca e. Lytophyta
Lammarck (1809)
Membagi Invertebrata ke dalam :
Mollusca, Cirripedia, Annelida, Crustaceae, Arahnida, Insecta, Vermes, Radiata, Polypes, Infusoria. Kemudian menambahkan 2 kelompok lagi yaitu Tunicata dan Conchifera.
• Haeckel (1874)
Membagi Invertebrata ke dalam 2 kelompok :
1. Protozoa untuk hewan-hewan uniseluler
2. Metazoa untuk hewan-hewan multiseluler.
Cuvier (1896)
Membagi Radiata yang diusulkan oleh Lammarck menjadi kelompok-kelompok : Echinodermata, Endozoa, Polypes, Infusoria, Acalphe.
Pengelompokan-pengelompokan di atas disempurnakan oleh Leuckart menjadi Phylum- phylum berikut : Protozoa, Coelenterata, Echinodermata, Vermes, Arthropoda dan Mollusca. Kemudian Phylum Vermes oleh Carl Vogt (1854) di bagi menjadi Annelida, Rotatoria, Platelmia dan Nematelmia. Pada tahun 1859 Gebenbaur mengusulkan nama Platyhelminthes untuk Platelmia, kemudian Nemathelminthes untuk Nematelmia dan nama ini masih digunakan sampai sekarang.
Saat ini protozoa tidak lagi dimasukan invertebrate tapi merupakan bagian dari kindom Protista. Protozoa dibagi menjadi beberapa phylum.
Alternatif pengelompokan untuk Invertebrata sampai saat ini mencakup lebih dari 30 fila yang di cantumkan di bawah ini :

Tabel. 1 Nama-nama phylum Invertebrata beserta perkiraan jumlah speciesnya

No.
Nama Phyllum
Perkiraan Jumlah species
No.
Nama Phyllum
Perkiraan Jumlah species
1.


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12
13
14
15

Protozoa (termasuk Kingdom Protista) terdiri dari 7 Phylum
Porifera
Coelenterata
Ctenophora
Platyhelminthes
Mesozoa
Rhinchocoela/ Nemertea
Rotifera
Gastrotica
Cinorhincha
Nematoda
Nematomorpha
Acantocepala
Entoprocta
Triapolida



50.000
10.000
11.000
90
15.000
50
750
1500
175
100
10.000
250
300
60
8

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Sypunculida
Mollusca
Echiurida
Annelida
Tardigrada
Onychophora
Arthropoda
Spentastomida
Phoromina
Bryozoa
Branchiophoda
Chaetognatha
Echinodermata
Pogonophora
Hemichordata

275
80.000
60
7.000
180
65
900.000
70
15
4.000
260
50
6.000
80
80



            Dari ke 30 Fila ini secara garis besar dapat dibagi menjadi fila mayor dan fila minor. Pembagian ini didasarkan atas 2 faktor yaitu :

  1. jumlah species dan individu
  2. partisipasi atau keikutsertaan / kepentingan dalam komunitas

Berdasarkan jumlah species dan individu ada 11 fila mayor yaitu :
                                                  7. Mollusca
  1. Porifera                         8. Annelida
  2. Coelenterata                  9. Arthropoda
  3. Platyhelminthes           10. Bryozoa
  4. Rotifera                       11. Echinodermata
  5. Nematoda
Berdasarkan kepentingan dalam komunitas, Rotifera dan Bryozoa tidak dapat dimasukan ke dalam fila mayor. Suatu Phyllum dimasukan dalam fila mayor jika phyllum tersebut merupakan mayoritas di dalam suatu komunitas binatang. Dan suatu phylum dimasukan dalam fila minor jika kebanyakan anggota Phylumnya hanya merupakan bagian / fraksi kecil dari komunitas binatang.

Dengan demikian berdasarkan kombinasi 2 dasar pengelompokan di atas maka hanya 9 fila yang dianggap sebagai fila mayor. Dan kalau protozoa di keluarkan dari animalia maka fila mayor ini hanya terdiri 8 fila. Fila mayor ini dapat dibagi lagi menjadi Invertebrata rendah dan Invertebrata tinggi berdasarkan beberapa perbedaan karakter dari kedua kelompok tersebut. Ciri-ciri atau karakter pembeda tersebut antara lain dilihat dari ukuran tubuh (kecil/besar), Organ tubuh (sederhana/kompleks), simetri tubuh (radial, biradial, tidak bersimetri/asimetri dan bilateral), Struktur embryo pada fase gastrula, ada tidaknya coelom, Sistem otot, Peredaran darah, letak mulut dan anus. Atas dasar perbedaan ciri-ciri tersebut maka, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda dianggap sebagai Invertebrata rendah, sedangkan Annelida, Arthropoda, Mollusca dan Echinodermata dianggap sebagai invertebrata tinggi.

Invertebrata atau Avertebrata juga menempatkan anggotanya pada semua kekomplekan tingkatan organisasi Tubuh, yaitu :
  1. Organisasi tubuh tingkat protoplasma
Semua aktifitas terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada Phyllum Protozoa.
  1. Organisasi tubuh tingkat Celluler
Sel-sel sudah mengalami diferensiasi pada fungsinya. Pada Porifera.
  1. Organisasi tubuh tingkat jaringan
Sel tidak hanya mengalami diferensiasi terhadap fungsinya yang berbeda tetapi beberapa sel yang serupa sudah bersama-sama membentuk jaringan untuk melakukan satu fungsi yang sama. Pada Coelenterata.
  1. Organisasi tubuh tingkat organ.
Jaringan-jaringan tubuh sudah membentuk suatu organ. Pada Platyhelminthes.
  1. Organisasi tubuh tingkat sistem organ.
Beberapa organ bersama-sama membentuk suatu sistem untuk melakukan fungsi yang sama. Pada Invertebrata tingkat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar